Adalah Raden Roro Hendarti, wanita tangguh yang tak pernah mau diam. Jiwanya selalu gelisah untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, manuvernya telah berdampak pada kelestarian lingkungan. Mengharmoniskan buku dengan alam. Keduanya dikemas dalam sebuah konsep unik yang dijadikan program andalan Limbah Pustaka, perpustakaan bergerak yang beliau jalankan sejak tahun 2015. Pinjam buku dengan menukarkan botol plastik.
Insiatif Roro mendatangi warga bermula ketika dia melihat kondisi yang ada bahwa perpustakaan desa sepi peminat dan tak terurus. Pada tahun 2007, taman baca yang ada di desa itu dipindahkan ke rumahnya atas ijin kepala desa. Dari sanalah semua itu bermula. Buku – buku bertambah dan sarana taman baca juga semakin mumpuni. Tak cukup sampai mendirikan taman baca menetap, demi menjangkau warga, Roro melakukan jemput bola ke kampung – kampung. Agar mereka yang tinggal jauh dari taman baca juga bisa merasakan manfaat dari buku –buku yang dimilikinya. Karena itu, ia coba mengeluarkan bahan bacaan dengan alat angkut motor hadiah dari Dinas Lingkungan Hidup Purbalingga. Sang wanita tangguh itupun berkeliling ke posyandu, PAUD, dan Sekolah. Kemudian area gelanggang olahraga yang menjadi pusat aktivitas pagi masyarakat juga menjadi titik lokasi yang dijadikan mangkal bagi Limbah Pustaka.
Konsep memadukan antara buku dengan tema lingkungan memincut banyak mahasiswa dan peneliti yang melakukan riset. Berkat kerja kerasnya membuat instansi pemerintah total secara berkala memberi kontribusi besar, pun dengan pihak swasta yang merasa terpanggil untuk membantu sepak terjang Limbah Pustaka. Sebagai Perpustakaan Terbaik Berbasis Inklusi Sosial tahun 2021 tingkat nasional, Limbah Pustaka telah mengangkat derajat desa Muntang. (*)
Pengemas informasi: @dimyaties