Keanekaragaman adat istiadat di tiap daerah telah membuktikan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah suku bangsa yang cukup banyak. Di dalam Museum Indonesia yang megah ini semuanya mengerucut menjadi budaya nasional dengan merefleksikannya ke dalam sebuah semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
Indonesia itu kaya. Bukan hanya hasil alamnya yang melimpah, tapi budaya dari tiap provinsinya pun sangat beragam. Kita boleh bangga karena keanekaragaman itu tetap mempersatukan bangsa dengan menjunjung budaya yang bernilai tinggi.
Semua adat istiadat yang ada di negara kesatuan Republik Indonesia coba ditampung di museum ini. Tujuannya agar anak-anak Indonesia mengenal lebih dekat saudara-saudaranya dari setiap daerah. Ada banyak keunikan yang mereka miliki, mulai dari pakaian adat, karakteristik penduduk, sampai aktivitas budaya yang ada.
Berdiri pada tanggal 20 April 1980, museum yang dibangun di atas lahan seluas 20.100 m2 tampak terlihat megah. Museum ini membawa simbol kesatuan yang terlihat dari gedung yang berarsitektur gaya bali. Dari halaman tengah, pengunjung bisa menikmati suasana halaman yang tentram. Sampai pada akhirnya Jembatan Sitobondo yang dibangun oleh pasukan kera memfasilitasi kita untuk masuk ke dalam museum.
Ada tiga tema besar yang merangkum koleksi di Museum Indonesia. Pertama, lantai satu menampilkan tema ’Bhineka Tunggal Ika’ dengan mengusung perkenalan ragam budaya Indonesia. Ada banyak koleksi seni yang menghiasi ruangan, seperti lukisan, wayang, topeng dan yang paling menarik perhatian yaitu jajaran pakaian adat dengan segala ciri khas daerahnya masing-masing. Pakaian adat yang dipasang pada patung itu dibuat dengan ukuran manusia sesungguhnya. Dengan demikian, kita bisa membayangkan langsung pakaian tersebut dipakai orang dewasa.
Pada ruangan tengah, ada diorama sebuah pagelaran wayang kulit, lengkap dengan gamelan Jawa dan para sindennya. Alat musik tradisional lainnya tidak kalah ikut meramaikan koleksi. Ada angklung, calung dari Jawa Barat, kemudian ada alat musik alunan rumpun bambu (Arumba).
Manusia dan lingkungan’ menjadi tema berikutnya yang ditampilkan pada lantai 2. Benda-benda tradisional yang punya nilai fungsional dapat kita saksikan di sini. Museum ini terlihat unik karena menyimpan koleksi miniatur rumah-rumah adat dan rumah peribadatan.
Miniatur dibuat sedemikian rupa lengkap dengan interiornya. Desainnya sangat menarik, mengikuti budaya dari tiap daerah dan kondisi lingkungan yang menyertainya. Macam-macam alat rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari juga dipamerkan, seperti peralatan dunia perikanan, alat berburu, alat pertanian, dan sebagainya. Agar lebih menjiwai , museum dengan luas bangunan 7.000 m2 ini menampilkan beberapa aktivitas orang-orang pedesaan yang melakukan segala ritual serta kehidupan kesehariannya.
Penjelajahan berikutnya ada di lantai 3. Temanya adalah ’Sentra dan Karya,. Pada tempat ini, kita bisa menikmati berbagai kerajinan tangan yang terbuat dari logam, kuningan, perak, tembaga, batu, kayu, dan kerang. Semua bahan kerjinan diolah dari hasil bumi Indonesia. Perjalanan menikmati koleksi museum berakhir di tengah ruangan yang memamerkan pohon kehidupan setinggi 8 meter. Pohon yang dibuat dari tembaga itu merupakan simbol Buana Agung yang memberi kehidupan kepada manusia dan makhluk lainnya.
Berkeliling menelusur gedung museum ini cukup melelahkan, tapi banyak informasi luar biasa untuk menambah pengetahuan kita. Makanya, untuk melepas lelah, kamu bisa rileks bermain di taman sekitar museum yang menyejukan. (*)
FAKTA :
Museum Indonesia menampilkan gedung berarsitektur Bali dengan penempatan koleksi-koleksinya di tiga lantai. Hal ini berdasarkan filosofi Tri Hita Karana, yakni bahwa sumber kebahagiaan dan kesejahteraan manusia sejatinya berasal dari hubungannya dengan Tuhan, manusia lain, dan alam sekitar atau lingkungannya.
Alamat : Taman Mini Indonesia Indah
Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur 13560
Waktu Buka : Setiap hari (09.00 – 16.00)
Harga Tiket Masuk : Rp. 15.000,-
Pengemas informasi: @dimyaties